Larutan NaOH 0,5 M 100 mL diencerkan menjadi 0,05 M. Berapakah volume air yang harus ditambahkan ?
Jawaban 1:
0.5 M x 100ml = 50mmol (awal)
50mmol/Xml=0.05M
Xml=50mmol/0.05
X ml = 1000 ml
maka volume yg ditambahkan 1000-100=900ml=0.9L
Pertanyaan Terkait
Kegunaan laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
Jawaban 1:
Laju reaksi itu sgt
berkaitan erat dgn luas
bidang permukaan:
Contoh -Ibu di rumah atau
pedagang bubur kacang
mengiris terlebih dahulu gula merah yang akan di
masukan ke dalam bubur
kacang.
Sebanyak 100 mL larutan asam format mempunyai pH = 4 dengan derajat ionisasi 0,005. Tentukan harga Ka-nya!
Jawaban 1:
Ph= 4 —-> H+ = 10^-4
H+= M.α
10^-4 = M. 0,005
M = 0,02 M
H+ = √Ka.M
10^-4=√ka.0,02
(10^-4)^2=Ka.0,02
10^-8:0,02=Ka
5 X 10^-7
larutan asam fosfat mempunyai derajat ionisasi 0,40.jika jumlah mol zat mula-mula sebesar 5 mol,hitunglah jumlah mol zat yang terionisasi!
Jawaban 1:
Α = mol reaksi / mol mula
mol reaksi = α x mol mula
= 0,4 x 5
= 2 mol
-.sebanyak 100 mL larutan asam format mempunyai Ph=4 DGN DERAJAT IONISASI 0,005.TENTUKAN harga Ka nya. -sebanyak 500 ml larutan asam NH4oh 0,1 M mempunyai Ph=10.Tentukan persentase derajat ionisasi basa tersebut
Jawaban 1:
1. pH = 4 = -log [H⁺]
pH = 4 – log 1 (log 1 sama dengan 0 sehingga jarang digunakan)
pH = – log 1 x 10⁻⁴
10⁻⁴ = α M –> M = 10⁻⁴/α –> M = 10⁻⁴/0.005 = 0.02M
[H⁺] = √Ka x M –> 10⁻⁴ = √Ka x 0.02 –> Ka = (10⁻⁴)² / 0.02 = 5 x 10⁻⁷
2. 500ml NH₄OH (basa lemah) 0.1 M pH = 10
pH = 14 – pOH –> pOH = 14 – pH –> pOH = 14 – 10 = 4
pOH = -log[OH⁻] = 4 – log 1 = -log 10⁻⁴ –> [OH-] = 10⁻⁴
[OH-] = α M = α 0.1 –> α = 10⁻⁴/0.1 = 10⁻³ = 1/1000
Semoga bermanfaat dan dapat membantu, mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kurang teliti.
Ap saja 20 pertanyaan tentang bilangan oksidasi
Jawaban 1:
1. Bilangan oksidasi aluminium dalam Al2O3 adalah ….
A. -1
B. 0
C. +1
D. +2
E. +3
2. Bilangan oksidasi S dalam senyawa S2O72–adalah ….
A. -2
B. -4
C. -6
D. +4
E. +6
3. Bilangan oksidasi Cl pada Cl2, KClO2, AlCl3, dan HClO berturut-turut adalah ….
A. 0, +4, -1, dan +3
B. 0, +2, +1, dan +3
C. 0, +3, -1, dan +1
D. 0, +3, +1, dan -1
E. 0, +2, +1, dan -1
4. Bilangan oksidasi Mn tertinggi terdapat dalam senyawa ….
A. MnCl2
B. K2MnO4
C. KMnO4
D. Mn2(SO4)3
E. Mn(NO3)2
5. Dari persamaan reaksi redoks berikut, harga koefisien reaksi a, b, c, dan d berturut-turut adalah ….
a Cu(s) + b AgNO3(aq) → c Cu(NO3)2(aq) + d Ag(s)
A. 1, 1, 2, dan 2
B. 1, 2, 1, dan 2
C. 2,1, 2, dan 1
D. 2, 3, 1, dan 1
E. 2, 3, 2, dan 3
6. Dari reaksi soal no 5, zat yang berperan sebagai oksidator adalah ….
A. Cu
B. AgNO3
C. Cu(NO3)2
D. Ag
E. NO3–
7. Terjadinya reaksi redoks spontan ditandai dengan ….
A. penyusutan jumlah larutan
B. kekeruhan larutan
C. perubahan warna larutan
D. penurunan suhu larutan
E. kenaikan suhu larutan
8. Reaksi redoks spontan tidak terjadi pada ….
A. baterai kering
B. aki
C. electroplating
D. sel bahan bakar
E. baterai nikel-kadmium
9. Pernyataan yang benar tentang sel volta adalah ….
A. reaksi oksidasi terjadi di anoda
B. reaksi reduksi terjadi di anoda
C. anoda merupakan kutub positif
D. katoda merupakan kutub negatif
E. ion positif mengalami reduksi di anoda
10. Alat yang digunakan untuk mengukur potensial sel Volta adalah ….
A. barometer
B. voltmeter
C. thermometer
D. amperemeter
E. speedometer
11. Diketahui:19K+ + e– →19K Eo = -2,92 V47Ag+ + e–→ 47Ag Eo = +0,80 VDiagram selnya adalah ….
A. K+ | K || Ag| Ag+
B. K | K+|| Ag+| Ag
C. Ag | Ag+|| K+| K
D. Ag+ | Ag|| K| K+
E. K | K+|| Ag| Ag+
12. Yang berperan sebagai kutub negatif (anoda) pada baterai adalah ….
A. Zn2+
B. Zn
C. Cu2+
D. Cu
E. Cu+
13. Yang berperan sebagai anoda pada aki adalah ….
A. Pb
B. PbO2
C. PbO3
D. O2
E. H2SO4
14. Berikut yang bukan penyusun baterai kering adalah ….
a. Zn
b. MnO2
c. C
D. NH4Cl
E. Pb
15. Sumber-sumber listrik yang tidak bisa diisi ulang adalah ….
A. sel bahan bakar
B. baterai kering
C. aki
D. baterai nikel-cadmium
E. baterai telepon genggam
16. Dari reaksi elektrolisis larutanK2SO4(aq) → 2 K+(aq) + SO42–(aq),ion positif yang mengalami reaksi reduksi di katoda adalah ….
A. larutan K2SO4
B. ion K+
C. ion SO42–
D. larutan H2O
E. gas O2
17. Berikut yang bukan merupakan contoh penerapan elektrolisis adalah ….
A. pelapisan logam
B. pemurnian logam
C. pengisian ulang aki
D. pengosongan aki
E. produksi zat
18. Rumus kimia karat besi adalah ….
A. Fe2O4.3H2O
B. Fe3O3.xH2O
C. F2O3.5H2O
D. Fe2O3.xH2O
E. Fe2O3.5H2O
19. Faktor-faktor berikut yang memengaruhi terjadinya korosi adalah ….
A. pemanasan
B. kelembaban udara
C. kualitas logam
D. pendinginan
E. waktu pemakaian
20. Logam-logam berikut yang paling tahan terhadap korosi adalah ….
a. Cr
b. Ni
c. Zn
D. Fe
E. Al
Setarakan persamaan reaksi berikut : a. Fe2O3(s) + CO(g) -> Fe(s) + CO2(g)
b. NH3 + O2 –> NO + H2O
c. Ba(OH)2 + P2O5 -> Ba3(PO4)2 + H2O
d. (NH4)2SO4 +NaOH -> Na2SO42 + H2O + NH3
besertakan jalannya
Jawaban 1:
Hasil penyetaraan reaksi adalah:
- (a). Fe₂O₃ + 3CO → 2Fe + 3CO₂
- (b). 4NH₃ + 5O₂ → 4NO + 6H₂O
- (c). 3Ba(OH)₂ + P₂O → Ba₃(PO₄)₂ + 3H₂O
- (d). (NH₄)₂SO₄ + 2NaOH → Na₂(SO₄)₂ + 2H₂O + 2NH₃
PembahasanCara penyetaraan reaksi saat mempelajari Kimia kelas 10 dapat dilakukan seperti di bawah ini, yakni menentukan kesamaan koefisien kedua ruas dengan memisalkannya dalam bentuk variabel terlebih dahulu. Namun, ketika sudah berada di kelas 12 penyetaraan reaksi yang lebih rumit dikerjakan dengan metode perubahan bilangan oksidasi atau metode setengah reaksi.(Soal a). aFe₂O₃ + bCO → cFe + dCO₂ Koefisien ruas kiri = koefisien ruas kananFe ⇒ 2a = cO ⇒ 3a + b = 2dC ⇒ b = dKita misalkan a = 1, maka c = 2.Karena b = d, maka 3a + d = 2d 3a = dSubstitusikan a = 1Diperoleh d = 3 sekaligus b = 3Sehingga a : b : c : d = 1 : 3 : 2 : 3Reaksi sudah setara:Fe₂O₃ + 3CO → 2Fe + 3CO₂(Soal b). aNH₃ + bO₂ → cNO + dH₂ON ⇒ a = cH ⇒ 3a = 2dO ⇒ 2b = c + dKita misalkan a = 1, maka c = 1.Substitusikan a = 1 ke dalam 3a = 2d3 = 2dDiperoleh d = ³/₂.Substitusikan c dan d ke dalam 2b = c + d2b = 1 + ³/₂2b = ⁵/₂Diperoleh b = ⁵/₄.Jadi, a : b : c : d = 1 : ⁵/₄ : 1 : ³/₂.Kalikan 4 agar menjadi bilangan bulat.Sehingga a : b : c : d menjadi 4 : 5 : 4 : 6.Reaksi sudah setara:4NH₃ + 5O₂ → 4NO + 6H₂O(Soal c). aBa(OH)₂ + bP₂O → cBa₃(PO₄)₂ + dH₂OBa ⇒ a = 3cO ⇒ 2a + b = 8c + dH ⇒ 2a = 2d ⇒ a = dP ⇒ 2b = 2c ⇒ b = cKita misalkan a = 3, maka c = 1, lalu b = 1, dan d = 3 Diperoleh a : b : c : d = 3 : 1 : 1 : 3Reaksi sudah setara:3Ba(OH)₂ + P₂O → Ba₃(PO₄)₂ + 3H₂O(Soal d). a(NH₄)₂SO₄ + bNaOH → cNa₂SO₄ + dH₂O + eNH₃ N ⇒ 2a = eH ⇒ 8a + b = 2d + 3eS ⇒ a = c O ⇒ 4a + b = 4c + dNa ⇒ b = 2cKita misalkan a = 1, maka e = 2, c = 1, dan b = 2. Selanjutnya substitusikan nilai a, b, dan c ke persamaan 4a + b = 4c + d.4 + 2 = 4 + dDiperoleh d = 2.Sehingga a : b : c : d = 1 : 2 : 1 : 2 : 2Reaksi sudah setara:(NH₄)₂SO₄ + 2NaOH → Na₂(SO₄)₂ + 2H₂O + 2NH₃Pelajari lebih lanjutTipe persoalan yang serupa
- brainly.co.id/tugas/128579
- brainly.co.id/tugas/24247
- brainly.co.id/tugas/254350
———————–Detil jawabanKelas : XMapel : KimiaBab : Tata Nama Senyawa dan Persamaan ReaksiKode : 10.7.7Kata Kunci : setarakan persamaan reaksi berikut, cara, metode, koefisien, Fe₂O₃, CO, Fe, CO₂, NH₃, O₂, NO, Ba(OH)₂, P₂O, Ba₃(PO₄)₂, bilangan, substitusikan, brainly
Setarakan persamaan reaksi berikut Al(OH)3+H2SO4[tex]AL(OH)3+H2SO4——Al(SO4)3+H2O
Jawaban 1:
Reaksi netralisasi asam-basa :
Al(OH)₃ + H₂SO₄ ⇒ Al₂(SO₄)₃ + H₂O (belum setara)
untuk menyetarakan reaksi, kamu harus liat dulu apakah unsur di sebelah kiri (reaktan) sudah sama jumlahnya dengan unsur sebelah kanan (produk)
jadi reaksi yang setaranya adalah :
2Al(OH)₃ + 3H₂SO₄ ⇒ Al₂(SO₄)₃ + 6H₂O
perhatikan, jumlah Al dikanan dan dikiri sudah sama, jumlah H dikanan dan dikiri juga sudah sama, jumlah S dikanan dan dikiri sama, jumlah O dikanan dan dikiri juga sudah sama.
Elektron dalam 1 orbital harus mempunyai spin berlawanan. Pernyataan ini sesuai dengan a. aturan Hund c.Larangan Pauli e. Hipotesis de Broglie
b. aturan aufbau d. Asas Heisenberg
Jawaban 1:
Mata pelajaran : Kimia
Kelas : X SMA
Kategori : struktur atom
Kode kategori berdasarkan kurikulum KTSP : 10.7.2
Kata kunci : konfigurasi elektron, larangan Pauli
Jawaban : C
Larangan Pauli dikemukakan oleh Wolfgang Pauli yang menyatakan bahwa tidak boleh ada dua elektron yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Sepasang elektron yang menempati satu orbital yang sama memiliki bilangan kuantum utama (n), azimuth (l) dan magnetik (m) yang sama tetapi harga bilangan kuantum spin (s) yang berlawanan.
Pembahasan :
Cara menyusun elektron dalam suatu atom/ unsur disebut dengan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron suatu unsur disusun dimulai dari tingkat energi yang paling rendah atau sub kulit terendah. Penyusunan elektron suatu atom/ unsur dapat menggunakan aturan Auf Bau yaitu pengisian elektron dimulai dari sub kulit paling rendah.
Keberadaan elektron suatu atom sesungguhnya tidak bisa ditentukan secara pasti. Konfigurasi elektron pada sub kulit hanya mempermudah pemahaman tentang keberadaan elektron dalam setiap atom. Konfigurasi elektron juga dapat membantu untuk menentukan harga bilangan kuantum yang dimiliki elektron. Bilangan kuantum yang digunakan untuk memperkirakan posisi elektron ada 4 macam yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), bilangan kuantum magnetik (m) dan bilangan kuantum spin (s).
Beberapa aturan penting dalam mengkonfigurasi kan elektron dan menentukan bilangan kuantum suatu elektron adalah :
1. Aturan Auf Bau
Aturan ini menyatakan bahwa pengisian elektron dimulai dari tingkat energi paling rendah yang disebut sub kulit. Sub kulit yang ditempati elektron dari energi terendah adalah s, p, d dan f. Elektron maksimal yang boleh menempati masing-masing sub kulit tersebut adalah 2, 6, 10 dan 14. Urutan pengisiannya dimulai dari 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p.
2. Aturan Hund
Aturan ini menyatakan bahwa setiap orbital sub kulit diisi oleh elektron satu per satu kemudian berpasangan. Setiap elektron pertama akan mengisi orbital secara tunggal dahulu yang disebut orbital setengah penuh. Elektron-elektron tunggal yang mengisi orbital akan memiliki harga spin yang sama.
3. Larangan Pauli
Larangan itu menyatakan bahwa tidak boleh ada dua elektron yang akan memiliki keempat bilangan kuantum yang sama dalam satu atom. Dalam setiap orbital diisi sepasang elektron harus memiliki harga spin yang berlawanan. Artinya, salah satu elektron akan memiliki harga spin +½ (searah jarum jam) dan yang lain -½ (berlawanan arah jarum jam).
Apa hasil oksidasi toluena?
Jawaban 1:
Menghasilkan asam benzoat
Jawaban 2:
Hasil dari Oksidasi Toluena adalah Asam benzoat
Berapa ph larutan asam sulfat 0,4% dengan massa jenis 1,225gram/cm3 ? (Mr H2SO4 =98)
Jawaban 1:
Kita cari terlebih dahulu konsentrasi-nya
M = {masa jenis x % x 10} / Mr
= {1,225 x 0,4 x 10} /98 = 0,05 M
kemudian kita cari konsentrasi ion hidrogen [H+]
= Molaritas asam x Valensi asam (dilihat dari jumlah atom H dari asamnya)
= 0,05 x 2 = 0,1
pH = – log 0,1 = 1
semoga bermanfaat 🙂